Sabtu, 07 Mei 2011

Faktor "U"

Catatan:
- Banyak hal dalam kehidupan seseorang yang terjadi karena adanya berbagai macam faktor. Faktor-faktor yang mungkin saling mempengaruhi suatu kejadian dengan kejadian yang lain.
- Dalam tulisan ini aku ingin mengungkapkan kemungkinan adanya faktor "U" dalam kehidupanku sehingga tulisan ini ada.
- Pernah aku kirimkan sebuah majalah untuk sebuah rubrik, tapi tidak bisa dimuat. Once more, I'm just not lucky yet!
- Akhirnya aku publish di blog ini untuk menambah koleksi cemilan. Hehehehe.

Maharani Menulis:

Faktor "U"

Sudah beberapa hari ini saya tidak bisa tidur dengan cepat alias mata sulit langsung terpejam begitu kepala saya menyentuh bantal, tangan dan kaki saya memeluk guling, dan tubuh saya berbalut selimut di atas kasur yang sudah tidak empuk lagi. Hehehe.

Kenapa? Let’s find out. Seperti yang sudah kita ketahui, banyak penyebab susah tidur. Misalnya, faktor (a) banyak pikiran, stress dan pusing, (b) kelaparan, (c) insomnia, (d) jadi bat(wo)man karena kebanyakan begadang di malam hari sehingga jam tidur pindah di siang bolong atau (e) falling in love!



Falling in love. Masih ingat lagu When You Love Someone milik Bryan Adams? Yang liriknya kurang lebih begini: Your lonely nights/has just begun/when you love someone. Hal itu mungkin ada benarnya. Maksudnya, kalau kita sedang jatuh cinta pada seseorang, kita ingin selalu bersama-sama setiap waktu. Dan bila tidak bisa bersama, kita akan merasa kesepian, kan? Terus, kalau tidak bisa menghabiskan waktu bersama dengan bertemu muka, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah bertemu suara alias bertelepon. Menelepon kekasih mungkin lebih santai bila dilakukan di malam hari ketika semua rutinitas seharian selesai dikerjakan. Waktu yang pas adalah menjelang tidur. Pernah mengalami hal yang demikian, kan? Menghabiskan waktu untuk mengobrol dengan kekasih via telepon sampai berjam-jam? Dengan bahan obrolan yang itu-itu saja dan cenderung tidak penting hanya karena ingin mendengar suaranya sebelum tidur karena siapa tahu bisa bertemu dengannya di dalam mimpi. Cieeee....

Atau akhirnya malah tidak bisa tidur dengan nyenyak karena terlalu banyak pikiran dan angan-angan (karena masih terbawa suasana obrolan entahlah bersama kekasih yang tidak penting itu). People in love, they can't be falling asleep easily, right? I had experienced it once, twice, thrice, four times... so I can say that I agree about that. But, I'm not falling in love with someone in this moment. So, what’s wrong with me?

Begadang. Dulu, saya suka melek sampai larut malam entah itu nonton film di komputer, nonton sepak bola di TV, atau ngobrol dengan teman kos, tapi sekarang hal itu sudah jarang saya lakukan. Selain kurang baik untuk kesehatan dan kecantikan, kurang tidur juga akan membuat otak yang seharusnya bisa berpikir dengan tenang menjadi tegang. Jadi, sekarang saya menganut paham, I need to sleep for my brain sake, not only I want to sleep for my body and health sake. Saya bahkan pernah membaca, entah dimana, bahwa orang yang tidak tidur akan lebih cepat mati daripada orang yang tidak makan. Ngeri, kan? Hiiii...

Insomnia alias gangguan tidak bisa tidur. Okay. Saya hampir pernah mengalaminya. Dulu, saya pernah tidur hanya 2-3 jam sehari selama hampir 1 bulan.  Padahal saya tidak punya kesibukan yang berat dan pikiran saya juga tidak terlalu stress. Siang harinya saya tidak merasa capek atau mengantuk seperti yang dialami oleh orang yang kurang tidur. Saya tidak mengkonsumsi multivitamin apapun untuk tetap fit.  Jam tidur saya bisa kembali normal yaitu 7-8 jam juga tanpa saya perlu minum obat penenang atau pil tidur. Was I weird? Maybe.

Kelaparan.  Saya membiasakan perut untuk tidak dalam kondisi terlalu lapar atau terlalu kenyang ketika akan tidur. Bila menjelang tidur perut saya terasa lapar, saya akan minum secangkir teh hangat atau cokelat panas (karena saya kurang begitu suka minum susu). And it works well for me to reduce hunger.

Banyak pikiran, stress, dan pusing. Ketiga hal itu memang paket yang lumayan sering saya bawa kemana-mana akhir-akhir ini, they’re like my middle name. Hahaha. Tapi, bukankah hal itu adalah lumrah dialami oleh kita sebagai makhluk sosial? Hehehe.

Sigh. Jadi, apa penyebab saya susah tidur kalau bukan faktor a, b, c, d, e di atas? Jawabannya, mungkin malah faktor "U", yaitu:  Usia/Umur/Uzur, Uang, Utang, Urung rabi (belum menikah), Undangan pernikahan dari teman atau kerabat, dan atau Uwis meh lebaran nanging urung dhuwe calon bojo sing iso dikenalke keluwargo lan tonggo (sudah hampir lebaran, tapi belum punya calon suami yang bisa diperkenalkan pada keluarga dan tetangga). Hahaha.

Atau Uhm... U (baca: You)? Is there anyone thinking about me? Karena seperti entah kata siapa: If you can't sleep, there is someone thinking of you. Hehehe.

Ditulis Juli 2010

Catatan:
-Bagaimana kalau faktor "U" tersebut kita anggap dan terima sebagai UJIAN dari Allah swt agar kita bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi? Dan semoga kita bisa lulus ujian dengan nilai Unexpectedly awesome. Amin.

- For YOU: if you can't sleep, it's me thinking of you. Hehehe.

1 komentar:

  1. My Iphone was broken, I lost all of my contact. Can you text me ? and dont forget to jot down ur name. thank.

    Btw Oke banget tuh yg U di paragrap terakhir, kalo aku skrg sdg ngantukan. musim dingin. jam 9 sdh tidur loh. lol. trims

    = BRO =

    BalasHapus