Minggu, 28 November 2010

Obrolan? atau Curhat?

Hello,

Tak terasa sudah 10 cerpenku yang aku publish di blog ini. 10 cerpen yang sebagian besar lupa kapan aku tulis karena memang sudah lama. Dari 10 cerpen tersebut, manakah yang paling kalian suka? Kenapa?

1. Maafkan Aku Bila Mencintaimu
2. Mawar Merah Buat Sandra
3. Seperti Elang
4. Semua Karena Cinta
5. Bila Cinta Telah Memilih
6. Balada Cinta Julia
7. Bukan Cinta Sesaat
8. Hatiku Bukan Pualam
9. Nabila's Diary Of Broken Hearted
10. Indah Pada Waktunya

Kalau aku, paling suka dengan cerpen Indah Pada Waktunya. Seperti yang pernah aku katakan, everything has its time atau setiap hal ada saatnya. Dan setiap hal itu akan terasa indah bila waktunya sudah tiba. Benar, tidak?

Seperti misalnya, cerpen-cerpenku yang akhirnya bisa dimuat setelah berapa lama. Rasanya benar-benar menyenangkan saat membaca namaku dan tulisanku muncul di halaman majalah atau koran meskipun aku perlu menunggu sekian waktu untuk melihatnya.

Maunya sih, begitu dikirim, tidak lama kemudian tulisanku bisa dimuat. Tapi, kenyataannya tidak demikian. Aku perlu menunggu lama atau malah lebih sering tidak bisa dimuat karena sesuatu dan banyak hal. Padahal menurutku, tulisanku sudah bagus atau minimal layak muat, tapi kenyataannya tidak demikian menurut para redaktur.



Tulisanku tidak bisa dimuat bukan berarti tulisanku jelek (meskipun mungkin tulisanku memang belum bagus, hehehe), tapi kadang ada beberapa faktor yang menyebabkan mereka tidak bisa memuatnya. Misalnya, ceritanya terlalu umum dan biasa, kurang pas dengan momen yang sedang terjadi alias tidak sesuai dengan tren pasar, atau karena temanya tidak sesuai dengan visi dan misi media yang bersangkutan. Dan semua alasan itu, insyaalah, bisa aku terima dengan besar hati dan lapang dada. Dan ketika akhirnya ada tulisanku yang dimuat, rasanya aku senang dan lega. Rasanya seperti sekaranglah saat yang tepat untukku merasa senang dan lega. Mungkin kalau dimuat kapan, aku tidak akan merasa sesenang dan selega ini. Yup. Aku bersyukur karena aku merasakan kesenangan dan kelegaan di saat yang tepat dan seharusnya.

Berbicara tentang cerpen-cerpenku, khususnya yang sudah aku publish, sebenarnya 10 cerpen tersebut awalnya ingin aku terbitkan sebagai buku kumpulan cerpen (kumcer). Tapi, aku kesulitan menemukan penerbit yang bersedia untuk menerbitkan kumcer dari penulis yang belum punya nama seperti aku. You know, I'm still a newbie. Aku masih seorang penulis amatir, belum seorang professional. Tulisanku masih sangat sedikit yang dimuat sehingga tidak ada orang yang tahu siapa aku. Aku juga bukan seorang pesohor apalagi orang terkenal yang dikenal dimana-mana sehingga bisa dengan mudahnya dikenali orang.

Dulu, ketika baru satu atau cerpenku yang dimuat (sekarang juga baru 5 yang dimuat sih, hehehe), ketika aku sedang semangat-semangatnya menulis (sekarang sedang kurang semangat karena terinfeksi writer's block akut, hahaha), aku pernah mengirimkan kumpulan cerpen ke sebuah penerbit (beberapa di antaranya adalah yang sudah aku publish di blog ini), tapi ditolak dengan berbagai macam alasan yang di antaranya sudah aku sebutkan tadi. Namun, yang membuatku sedikit tertohok, sedikit saja lho, adalah karena aku bukan orang yang dikenal publik. Yeah, itu benar sih. Masuk akal dan memang beralasan. Misalnya, seandainya kumcer-ku diterbitkan pun, para calon pembeli juga bakal bertanya-tanya siapa gerangan AJENG. Apa dia artis? Apa dia penyanyi? Apa dia pemain film? Apa dia politisi? Apa dia memang penulis? Apa tulisannya yang dimuat dimana? Belum pernah dengar tuh. Hehehe....

Lalu mereka menyarankanku untuk mengirimkannya ke majalah atau koran. Dengan tujuan agar publik mengenalku karena tulisanku dimuat. Hmm... Benar juga sih. Makanya aku pun giat menulis dan mengirimkannya ke majalah dan koran dengan hasil lebih sering ditolak atau bahkan diabaikan daripada dimuat. Aku juga mengikuti lomba menulis meskipun belum pernah menang. Huhuhu. I'm just not lucky yet, begitulah yang selalu aku yakini bila aku sedang merasa berputus asa atau ingin menyerah. Everything has its time and someday mine will come.

Kembali lagi ke cerpen-cerpenku yang 10 tadi. Aku ingin membahas sedikit--atau mungkin banyak. Temanya adalah cinta atau percintaan. Itu karena cinta adalah hal yang universal. Semua orang pernah mengalami perasaan itu, cinta, yang kemudian bisa menimbulkan perasaan lain yang menyenangkan atau menyedihkan. Tapi, cinta adalah cinta dengan segenap rasa yang menyertainya. Membicarakan topik cinta tidak akan ada habisnya dan meskipun aku bukan orang yang berpengalaman dalam hal percintaan, tapi setidaknya aku juga pernah merasakan cinta dan perasaan lain yang menyertainya. Sehingga tema cerpen-cerpenku berkisah seputar hal itu.

Cinta. Jatuh cinta. Putus cinta. Bersama karena saling cinta. Berpisah gara-gara tak lagi cinta. Semua karena cinta.

Aku jarang menulis dengan tema lain karena aku belum merasa mampu menuliskannya. Aku juga belum bisa menulis cerita yang puitis melankolis atau sastra yang mahakarya karena aku belum punya kepandaian itu. Aku belum bisa menulis dengan topik yang berat atau rumit. Saat ini, sampai sekarang ini, aku menulis apa yang aku tahu dan semoga tidak terkesan sok tahu karena aku tidak bisa menulis apapun yang sama sekali aku tidak tahu. Biarlah orang yang membaca cerpen-cerpenku mungkin berkomentar 'oh, hanya begini rupanya', silakan. Hehehe. Semoga hal itu hanya akan menjadikanku lebih semangat untuk menulis dan memberikan yang lebih baik lagi, bukan mematikan kreativitasku.

Lalu, bahasa. Oke, dalam cerpen-cerpenku yang berbahasa Indonesia memang seringkali terselip kata atau kalimat dalam bahasa asing, sejauh ini bahasa Inggris (kemungkinan di cerpen-cerpenku berikutnya akan terselip bahasa lain yaitu bahasa Jepang, hehehe). Itu bukan berarti aku tidak cinta bahasa Indonesia atua sok pintar pakai bahasa Inggris (padahal mungkin saja masih salah di sana sini), sama sekali bukan itu maksudku. Aku menggunakan kata atau kalimat bahasa Inggris karena aku ingin menggunakannya sebagai pemanis cerita atau anggaplah biar berkesan dramatis karena terkadang sebuah adegan atau ungkapan yang ingin aku deskripsikan susah aku cari padanan katanya dalam bahasa Indonesia (dan ini berarti aku harus lebih sering membaca teks berbahasa Indonesia daripada teks berbahasa Inggris dan atau lebih sering membuka kamus bahasa Indonesia daripada kamus bahasa Inggris, hehehe). But, tapi. I'm still love Indonesian. Aku masih cinta Indonesia.

Terus, perihal penokohan dan karakter dalam cerita, aku masih sangat jauh dari sempurna dan mungkin terkesan kurang informatif (apa karena ini ada hubungannya dengan aku yang seorang introvert, kuper alias  kurang pergaulan dan cenderung cuek? Mungkin, hehehe). Sehingga hal ini berpengaruh pada proses deskripsiku menjadi kurang detail? Mungkin. Belum lagi proses narasi, argumentasi, persuasi dan eksposisi yang masih perlu aku kembangkan. Uhm. Still so many things I have to learn to write well.

Jadi...

Setelah membaca 10 cerpenku, bagaimana pendapat kalian tentang aku yang ingin jadi penulis? Apakah aku masih punya harapan untuk menjadi penulis yang sebenar-benarnya? Mengingat potensiku yang cuma seperti ini? Mengingat banyak sekali hal yang tidak aku ketahui dan masih banyak hal lagi yang harus aku pelajari? Belum lagi writer's block virus yang seringkali menginfeksiku membuatku malas menulis sehingga aku menjadi kurang semangat dan kurang produktif menulis.

Karena menurutku, aku memang tidak pintar dalam mengolah cerita. Aku tidak pandai membuat plot. Aku kurang bisa menggali karakter tokoh-tokoh. Aku kurang lihai dalam hal deskriptif. Dan terkadang aku minim ide bahkan kurang kreatif dalam membuat judul tulisan. Benar, tidak? Mungkin karena aku kurang sering berlatih menulis atau belum banyak jam terbang istilahnya. Hehehe.

Tapi, insyaalah, mulai sekarang aku akan lebih giat berlatih menulis agar tulisanku semakin bagus dan semakin berisi. Agar kalian semakin sering mengunjungi blog ini karena merasa terhibur dengan membaca tulisan-tulisanku.

Dan Ingatlah. Dukungan kalian memotivasiku. Pemikiran kalian menginspirasiku. Cinta kalian membuatku terus menulis.



Chuu~~


AJ

2 komentar:

  1. Yatta !
    saia belum membaca keselurahan cerpen yang ada di bog ini, beberapa yang saya sudah baca adalah cerpen 1,5,6,7,8. Saia memilih cerpen tersebut utk membacanya terlebih dahulu, karena judul cerpennya yang menarik. Benar, judul cerpen yang lain memang kurang menggugah saia untuk membukanya.*Judge by the cover mode on.

    Menjawab pertanyaannya, saia paling suka cerpen #maafkan aku bila mencintaimu# bukan karena dimuat dimajalah yah. Namun karena memang saia rasa pas, proposional dlm membagi plot,menjelaskan karakter pelakunya,maupun dlm menuturkan ceritanya.

    Demikian komentar saia, kurang lebih nya mohon dimaklumi.tq.

    BalasHapus
  2. Long nice comments!! I love this!!! Thanks, bro!!!! ^^

    BalasHapus